Selasa, 09 Juni 2015

MODEL PEMBELAJARAN THREADED

BAB  I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang Masalah.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep - konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang mengubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Jika dibandingkan dalam konsep konvensional, maka pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan. Setiap siswa memerlukan bekal pengetahuan dan kecakapan agar dapat hidup di masyarakat dan bakal ini diharapkan diperoleh melalui pengalaman belajar di sekolah. Oleh karena itu pengalaman belajar di sekolah sedapat mungkin memberikan bekal siswa dalam mencapai kecakapan untuk berkarya. Kecakapan ini disebut kecakapan hidup yang cakupannya lebih luas hanya sebanding dengan keterampilan.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut Robin Fogarty (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuag bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindihDalam makalah ini, kami menyampaikan tentang pembelajaran terpadu, model threaded (benang merah) . Penerapan pembelajaran terpadu tidak cukup hanya dengan mengetahui secara teori. Penerapan perlu diikuti dengan pengkajian pembelajaran agar kegamangan ketercapaian kompetensi mata pelajaran oleh siswa dapat terlaksana.
1.2         Rumusan Masalah.
1.        Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran “Threaded? (dengan disertai gambar).
2.        Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model “Threaded”?
3.        Bagaimana fungsi pembelajaran model “Threaded”?
4.        Kapan penerapan model pembelajaran “Threaded” dapat dilakukan?
5.        Apa saja langkah-langkah dalam pembelajaran “Threaded”?
6.        Rekomendasi pembelajaran model “Threaded” pada pembelajaran SD!
1.3         Tujuan.
1.  Mendeskripsikan model pembelajaran “Threaded” dan disertai dengan gambar model pembelajarannya.
2.        Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model “Threaded”.
3.        Menjelaskan fungsi model pembelajaran “Threaded”.
4.        Menjelaskan waktu yang tepat guna menerapkan model pembelajaran “Threaded”.
5.        Menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran “Threaded”.
6.        Menggambarkan rekomendasi kelompok tentang model pembelajaran “Threaded” pada pembelajaran di SD.
BAB  II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Model Pembelajaran “Threaded”.
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan di laboratorium IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify), IPS (perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni (menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/sequence). Demikian juga ketrampilan social (social skills) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.
Dalam model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan: “Bagaimana menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang menurut anda paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“, “Sudahkan kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaan kognitif lainnya seperti, “Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala beberapa pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah, sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”).Pada gambar diatas, bagian lingkaran yang berbeda warna adalah nama-nama mata pelajaran yang akan kita ajarkan di SD. Setiap warna mewakili satu mata pelajaran, tetapi tidak harus ada 5 mata pelajaran, yang terpenting adalah benang merah yang menghubungkan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya. Dan yang menjadi finalnya adalah mata pelajaran yang paling bawah.
2.2         Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran “Threaded”.
Keuntungan dari model threaded adalah memutar sekitar konsep metakurikulum. Metakurikulum tersebut adalah pemahaman dan pengontrolan keterampilan dan strategi berfikir dan belajar yang melebihi isi mata pelajaran. Guru menekankan perilaku metakognisi sehingga siswa belajar mengenai bagaimana mereka belajar. Dengan membuat siswa menyadari proses belajar, transfer selanjutnya difasilitasi. Nilai tambah dari model integrasi ini tidak hanya isi tetap murni untuk setiap disiplin, namun siswa memperoleh manfaat tambahan dari berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat ditransfer menjadi kecakapan hidup.
Keunggulan model ini antara lain : konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif. Model ini membuat siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan dating sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi. Nilai lebih dari model ini adalah materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni sehingga siswa yang mempunyai tingkat pemikiran superordinat memiliki kekuatan transfer pada keterampilan hidup.
Kekurangan dari model ini adalah kebutuhan untuk menambahkan kurikulum “yang lain”. Isi yang berhubungan lintas mata pelajaran tidak ditunjukkan secara eksplisit (jelas / tersurat), melainkan secara implisit (tersirat) sehingga siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Guru perlu memahami keterampilan dan strategi yang digunakan siswa agar dapat mengembangkan dirinya. Permukaan metakurikulum, kecuali disiplin tetap statis. Hubungan di antara dan antar isi mata pelajaran tidak ditekankan.
Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya.
Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
Contoh: disuatu mata pelajaran, membutuhkan pemecahan masalah dari mata pelajaran lainnya.
2.3         Fungsi Model Pembelajaran “Threaded”.
Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
2.4         Waktu Penerapan Model Pembelajaran “Threaded”.
Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
2.5         Langkah-langkah Model Pembelajaran “Threaded”.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Model Pembelajaran “Threaded” antara lain :
1.        Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2.        Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3.        Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4.        Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5.        Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
2.6         Rekomendasi Kelompok Tentang Pembelajaran Model “Threaded”.

IPA
KD. 3.7. Mendeskripsikan hub. Antara SDA dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
MATERI KELAS IV SD Semester 1  (Kurikulum 2013)

IPS
KD. 3.5. Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.


MATEMATIKA
KD. 4.7. Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik.


BHS. INDO
KD. 3.3. Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis pekerjaan, serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.




BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan.
Pembelajaran Terpadu “Threaded” adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan.Perkembangan morfologi dan sintaksis amatlah beragam. Dari cara menirukan, dan mengembangkan. Proses yang rumit ini dimulai pada periode prasekolah dan terus berlangsung sampai pada masa adolesen (masa remaja).
Kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain :
a.         Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar.
b.        Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan.
c.         Siswa akan belajar mendapatkan manfaat dan jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan keterampilan dan strateginya.
Kekurangannya antara lain :
a.         Masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas.
b.        Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis.
c.         Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan.
d.        Dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.

3.2     Saran.

Demikian makalah ini kami sajikan, apabila ada kekurangan, maka kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan makalah ini kita sebagai calon guru dapat memahami dengan baik tugas kita sebagai seorang guru yang professional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar