BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi salah satu startegi
pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk
menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi
anak (Atkinson, 1989:9 dalam Ahmad). Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pembelajaran
terpadu didasarkan pada pendekatan inquiry, yaitu melibatkan siswa mulai dari
merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa. Dengan pendekatan
terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari
hasil pengalamannya sendiri. Collins dan Dixon (1991:6 dalam Ahmad) menyatakan
tentang pembelajaran terpadu sebagai berikut: integrated learning occurs
when an authentic event or exploration of a topic in the driving force in the curriculum.
Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak
berpartisipasi aktif dalam mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar
proses dan isi (materi) lebih dari satu bidang studi pada waktu yang sama.
Pembelajaran terpadu menurut Prabowo (2000; 1) adalah suatu proses pembelajaran
dengan melibatkan berbagai bidang studi. Pendekatan pembelajaran seperti ini
diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik.
Arti bermakna di sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat
memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui
pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka
pahami.
Disini menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan memadukan konsep atau ide-ide dasar baik inter disiplin ilmu maupun
anatar disiplin lmu.. Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu
sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa (student
centered), (2) proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman
langsung, dan (3) pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas.
Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan
kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya yang holistik dengan melibatkan
secara aktif dalam proses pembelajaran baik fisik maupun emosionalnya. Untuk
itu aktivitas yang diberikan meliputi aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip keilmuan yang holistik, bermakna, dan otentik sehingga
siswa dapat menerapkan perolehan belajar untuk memecahkan masalah-masalah yang
nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses pembelajaran hendaknya
menyediakan berbagai aktivitas dan bahan-bahan yang kaya serta menawarkan
pilihan bagi siswa sehingga siswa dapat memilihnya untuk kegiatan kelompok kecil
maupun mandiri dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinisiatif sendiri,
melakukan keterampilan atas prakarsa sendiri sebagai aktivitas yang dipilihnya.
Pembelajaran terpadu juga menekankan integrasi berbagai aktivitas untuk
mengeksplorasi objek, topik, atau tema yang merupakan kejadian-kejadian, fakta,
dan peristiwa yang otentik. Pelaksanaan pembelajaran terpadu pada dasarnya agar
kurikulum itu bermakna bagi anak. Hal ini dimaksudkan agar bahan ajar tidak
digunakan secara terpisah-pisah, tetapi merupakan suatu kesatuan bahan yang
utuh dan cara belajar yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan siswa.
Pembelajaran terpadu juga di bagi menjadi berbagai macam model-model
pembelajaran terpadu sebagaimana yang dikemukakan oleh Fogarty, R (1991: 61-65)
yaitu sebanyak sepuluh model pembelajaran terpadu. Kesepuluh
model pembelajaran terpadu tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3)
nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated,
(9) immersed, dan (10) networked.
Berikut ini akan dijelaskan
perjalanan kesepuluh titik tahapan perkemnbangan kurikulum yang mengarah hingga
menjadi model pembelajaran terpadu yang sangat rumit yang disusun oleh Jacobs
(1993).
Model shared adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang menggabungkan
dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan ketrampilan yang
sama. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema, sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Dalam disiplin komplementer
tersebut,
perencanaan partner dan atau pengajaran memfokuskan pada konsep, ketrampilan,
dan sikap, yang terbagi (shared).
Model shared merupakan pembelajaran terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran
dengan konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama dan berada di dalam ruang
lingkup kurikulum silang maka model ini akan menjadi awal untuk menggabungkan
empat mata pelajaran yang lebih rumit. Model shared juga memiliki kekurangan, kelebihan
dan ciri-cirinya yag akan dibahas lebih dalam pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan shared model (model berbagi) ?
2.
Apa karakteristik dari shared model?
3.
Apa kelebihan dari shared model?
4.
Apa kelemahan dari shared model?
5.
Jenjang pendidikan apa yang cocok untuk menerapkan model share?
6.
Sebutkan contoh dari metode shared dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian shared model
2.
Untuk mengetahui karakteristik shared model
3.
Untuk mengetahui kelebihan shared model
4.
Untuk mengetahui kekurangan shared model
5.
Untuk mengetahui shared model dapat diterapkan
pada setiap jenjang pendidikan
6.
Untuk mengetahui cara mengidentifikasi konsep,
sikap, dan ketrampilan dalam merumuskan shared model
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Shared Model
Model pembelajaran terpadu tipe shared
didasarkan pada ide-ide pembagian yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk
menggunakan model pembelajaran terpadu tipe shared dari gabungan kurikulum,
guru perlu mempelajari dua ilmu berdasarkan hubungan konsep, sikap dan
ketrampilan yang sama. (Fogarty, 1991: 44-46).
Model pembelajaran terpadu tipe
shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya tumpang tindih
ide-ide atau konsep dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini ditempuh didasarkan
pada kenyataan bahwa banyak dijumpai terdapatnya suatu kemampuan yang
pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua atau lebih mata pelajaran.
Model shared adalah suatu model
pembelajaran terpadu dimana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi antar
mata pelajaran (kurikulum silang). Contohnya butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PKn misalnya, dapat
bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, matematika dan ipa disejajarkan
sebagai ilmu pengetahuan. Kesusastraan dan sejarah digabung pada label
kemanusiaan, seni, musik, menari, dan drama. Dibawah payung kesenian yang
pokok, teknologi komputer dan industri rumah tangga sebagai kesenian yang perlu
dipraktekkan.
Jadi Pembelajaran
model terbagi (shared) adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang
menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan
ketrampilan yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan
sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu
tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Dalam
disiplin komplementer tersebut,
perencanaan partner dan atau pengajaran memfokuskan pada konsep, ketrampilan,
dan sikap, yang terbagi (shared)
B. Karakteristik
Shared Model
Shared model mempunyai beberapa
karakteristik yang menjadi ciri khas pembelajaran terpadu diantaranya sebagai
berikut;
1.
Memadukan dua disiplin ilmu yang memiliki konsep, sikap, dan ketrampilan
yang sama.
2.
Memiliki disiplin komplementer
C. Kelebihan Shared
Model
Shared model (terbagi model)
memilki beberapa kelebihan diantaranya sebagai berikut:
1.
Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara
penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan
menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam,
2.
Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih mudah
melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk menanamkan konsep dari dua mata
pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
3.
Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama
untuk menciptakan blok waktu yang lebih besar untuk meningkatkan pengalaman
belajar siswa.
4.
Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan mendengarkan
penjelasan guru, merespon pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan, melakukan
pengamatan, kerja sama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas.
5.
Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa
merasa lebih akrab dengan guru, sehingga siswa lebih berani untuk mengemukakan
pendapat dan bertanya.
D. Kekurangan Shared Model
Shared model (terbagi model)
memilki beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut:
1.
Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen
pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum
yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang
mendalam.
2.
Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru
dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk
mendiskusikannya.
3.
Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling
percaya dalam bekerja untuk menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan
kompromi.
4.
Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki
komitmen sama untuk bekerja melalui fase awal.
5.
Pembelajaran terpadu model shared bukan
merupakan satu-satunya pendekatan yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan
kreativitas belajar siswa, karena model pembelajaran terpadu harus disesuaikan
dengan kondisi yang ada.
E.
Jenjang pendidikan yang cocok untuk menerapkan model share
Salah satu model yang dapat
diterapkan pada semua jenjang pendidikan adalah Shared Model. Model ini
cocok di terapkan untuk semua tingkatan pelajar (SD,SMP.SMA maupun perguruan tinggi). Karena dapat memadukan konsep,
sikap, dan ketrampilan dalam antar displin ilmu.
F.
Penerapan Shared Model dalam pembelajaran.
Setelah tim berbicara secara
mendalam tentang displin ilmu yang dapat dipadukan dan menemukan konsep, sikap,
dan ketrampilan yang sama maka dibentuklah model shared dalam proses
pembelajaran contohnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Agama seperti
dibawah ini
Keterangan:
Pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan PAI pada tema/ kurikulum
perilaku terpuji terdapat konsep, sikap dan keterampilan yang sama.
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia konsep yang ditunjukan adalah “ibu malin
rajin bekerja” sedangkan dalam mata pelajaran PAI konsep yang ditunjukan adalah
“menampilkan perilaku rajin”. Kemudian, sikap yang ditunjukkan adalah “malin
anak durhaka dan tidak menghormati orang tua” dengan “menampilkan perilaku
hormat kepada orang tua”. Dalam keterampilannya diperoleh kesamaan antara
“masyarakat desa menolong saat terdampar” dan “menampilkan perilaku tolong
menolong”.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Model
shared adalah suatu model pembelajaran terpadu dimana pengembangan disiplin
ilmu yang memayungi antar mata pelajaran (kurikulum silang). Shared Model juga memiliki
karakteristik, kelebihan dan kekurangan.
B. Saran
Dalam sebuah pembelajaran jika
ditemukan overlapping konsep antar mata pelajarang yang tekait maka guru dapat
menggunakan shared model agar memudahkan siswa memahami dan menerapkan konsep,
sikap, dan ketrampilan yang ada pada antar maa pelajaran yang dipadukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar