Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam
supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah
atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya
tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar sebagaimana
yang mereka inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metodeataupun alat
pelajaran.
2.
Tipe Coersive
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi.
Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang
baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi
tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan
untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa
diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang
dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila
supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu
dan bahkan kehilangan arah yang pasti.
3.
Tipe Training dan Guidance
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan
bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha
selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari
sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka
mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh
atasannya.
5.
Tipe Demokratis
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe
ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya
seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau
didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan kemampuan
dan keahlian masing-masing.
Teknik-Teknik
Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Supervisi
Teknik supervisi Pendidikan adalah atat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai
tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan,
sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik –
teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor
dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok
maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara
tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi.
Adapun teknik – teknik Supervisi adalah sebagai
berikut :
Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah
teknik supervisi yang dilaksanakan dalam
pembinaan guru secara bersama – sama
oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok.
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain
:
a.
Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertmuan orientasi adalah pertemuan anatar
supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar
supervisee memasuki suasana kerja yang baru dikutip.Pada pertemuan Orientasi
supervisor diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal
– hal sebagai berikut. Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
·
Proses dan mekanisme administrasi dan
organisasi sekolah.
·
Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan
penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
·
Sering juga pertemuan orientasi ini juga
diikuti dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
·
Ada juga melalui perkunjungan ke tempat
– tempat tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
·
Salah satu ciri yang sangat berkesan
bagi pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah makan bersama.
·
Aspek lain yang membantu terciptanya
suasana kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa
diterima dalam kelompok guru lain.
b.
Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui
rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau
cara meningkatkan profesi guru. Tujuan teknik supervisi rapat guru adalah
sebagai berikut :
·
Menyatukan pandangan – pandangan guru
tentang masalah – masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
·
Memberikan motivasi kepada guru untuk
menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya dengan baik serta dapat
mengembangkan diri dan jabatan mereka secara maksimal.
·
Menyatukan pendapat tentang metode kerja
yang baik guna pencapaian pengajaran yang maksimal.
·
Membicarakan sesuatu melalui rapat guru
yang bertalian dengan prosespembelajaran.
·
Menyampaikan informasi baru seputar
belajar dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi
kesulitan mengajar secara bersama dengan semua guru disekolah.
c.
Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang
terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui
percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada
waktu pelaksanaan workshop antara lain :
1. Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan
muncul dari guru tersebut,
2. Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas
mental dan fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih
tinggi dan lebih baik.
d.
Tukar menukar pengalaman
Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince”
suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam
mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima
tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah – langkah
melakukang sharing antara lain :
·
Menentukan tujuan yang akan dicapai.
·
Menentukan pokok masalah yang akan
dibahas.
·
Memberikan kesempatan pada setiap
peserta untuk menyumbangkan pendapat pendapat mereka
·
Merumuskan kesimpulan.
Teknik
Individual dalam Supervisi
Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip
oleh Sagala (2010 : 216) adalah teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan
supervisor kepada pribadi – pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran
disekolah. Teknik – teknik individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
a.
Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan
yang dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang mengajar
dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya
supervisor memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan
ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan
perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi
oleh guru. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas
dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :
·
Kunjungan kelas tanpa diberitahu,
·
Kunjungan kelas dengan pemberitahuan,
·
Kunjungan kelas atas undangan guru,
·
Saling mengunjungi kelas.
b.
Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru
mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data
tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai
dasar bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi.
Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga
tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak
mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor melakukan
pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang ada terhada lingkungan
kelas yang diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.
c.
Percakapan Pribadi
Percakapan pribadi merupakan Dialog yang dilakukan
oleh guru dan supervisornya, yang membahas tentang keluhan – keluhan atau
kekurangan yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana di sini
supervisor dapat memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor
berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar yang
sudah baik lebih di tingkatkan dan yang masih kurang atau keliru agar diupayakan
untuk memperbaikinya.
d.
Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih
kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah –
sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat – kiat
yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju. Manfaat yang dapat diperoleh
dari teknik supervisi ini adalah dapat saling membandingkan dan belajar atas
kelebihan dan kekurangan berdasarkan pengalaman masing – masing. Sehingga
masing – masing guru dapat memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar
kepada peserta didiknya.
e.
Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan
aspek – aspek belajar mengajar. Dalam usaha memberikan pelayanan profesional
kepada guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek –
aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif. supervisor
harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber materi yang digunakan guru
untuk mengajar. Adapun cara untuk mengikuti perkembangan keguruan kita,
ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan
profesional, dengan mengadakan "profesional reading ".Ini digunakan
untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik. Hal ini menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai suber materi untuk
mengajar memiliki arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada kemampuan
Supervisor dalam menyeleksi buku – buku yang dimiliki oleh guru pada saat
mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
f. Menilai diri sendiri
Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing
yang mana ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor
tersebut,yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar
mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi
guru, karena suatu pengukuran terbalik karena selama ini guru hanya menilai
murid-muridnya. Ada beberapa cara atau alat yang dapat digunakan untuk menilai
diri sendiri, antara lain membuat daftar pandangan atau pendapat yang
disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas
guru di muka kelas.
Yaitu dengan menyususun pertanyaan yang tertutup
maupun terbuka, tanpa perlu menyebutkan nama siswa.
1.
Diskusi Panel
Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar
dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah
ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu
dan pengalaman masing-masing sehingga gurudapat masukan yang sangat lengkap
dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini
adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang
ahli.
2.
Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti
oleh suatu kelompok untuk mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu
masalah yang berhubungan dengan topik.
Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas
seperti bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi
masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak
yang selalu membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar
kelompok mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan
dari salah seorang anggotanya.
3.
Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk
membahas masalah pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang
meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato biasanya
tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat mengambil bekal dengan
mendengarkan pidato-pidato tersebut.
4.
Demonstrasi mengajar
Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara
mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek
dalam mengajar di kelas oleh supervisor.
5.
Buletin supervisi
Suatu media yang bersifat cetak dimana disana
didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara
mengajar,tingkah laku siswa, dan sebagainya. Diharapkan ini dapat membantu guru
untuk menjadi lebih baik.
Kelemahan
Dan Kelebihan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
1.
Kelemahan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
ü Perlu
biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
ü Perlu
penyediaan waktu yang tepat
ü Tidak
mencerminkan keadaan sehari-hari
ü Kurang
demokratis
ü Mengganggu
kelas lain dalam KBM, kelas sendiri ditinggalkan
ü Agak
sulit menentukan dan cukup menyita waktu
ü Agak
sulit menemukan waktu
ü Guru
merasa canggung dan kurang bebas
2.
Kelebihan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
ü Dapat
mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk
perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan
ü Bantuan
diberikan kepada seluruh guru dalam satu kali pertemuan, pertukaran pikiran
secara umum
ü Hal-hal
yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan
ü Dapat
memberikan bimbingan aktual
ü Guru
dapat menunjukan hasil usahanya
ü Dapat
melayani kebutuhan khusus setempat
ü Dapat
mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk
perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.
PERANGKAT
SUPERVISI
Salah satu perangkat yang digunakan dalam
melaksankan supervisi ialah instrument observasi pembelajaran/check list
terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan
indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain
1. Persiapan dan aperisepsi
2. Relevansi materi dengan tujuan instruksional
3. Penguasaan materi
4. Strategi
5. Metode
6. Manajemen kelas
7. Pemberian metivasi kepada siswa
8. Nada dan suara
9. Penggunaan bahasa Gaya dan sikap perilakuDIRGANTARA PKN